
Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Pernah gak sih, kamu merasa jadi korban dalam hubungan, tapi malah dia yang minta maaf duluan? Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Kadang bikin bingung, kadang bikin terharu, tapi juga kadang bikin frustasi. Kenapa sih dia selalu begitu?
Ada orang yang bener-bener gak suka konflik. Mereka lebih memilih minta maaf meski sebenarnya bukan salah mereka, hanya untuk menghindari drama atau pertengkaran yang lebih besar. Dalam pikiran mereka, minta maaf adalah cara tercepat untuk meredam ketegangan, meski itu berarti mengorbankan harga diri.
Eits, jangan langsung baper. Kadang, minta maaf bisa jadi tanda manipulasi emosi loh. Mereka tahu kamu bakal luluh kalau mereka pasang wajah sedih atau ngaku salah. Ini sering disebut "gaslighting terbalik," di mana mereka sengaja bikin kamu merasa bersalah meski sebenarnya mereka yang salah. Hati-hati kalau pasanganmu sering begini, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam hubungan yang gak sehat.
Ada juga yang selalu minta maaf karena takut kehilanganmu. Mereka merasa gak cukup berharga atau takut kamu bakal ninggalin mereka kalau terus-terusan bertengkar. Biasanya, ini terjadi pada orang yang punya self-esteem rendah atau pernah mengalami trauma hubungan sebelumnya.
Kadang, cinta memang bisa bikin seseorang lupa diri. Mereka rela minta maaf terus-menerus meski bukan salah mereka, hanya demi mempertahankan hubungan. Sayangnya, ini malah bikin mereka terlihat lemah dan mudah dimanfaatkan. Kalau kamu ada di posisi ini, hati-hati, jangan sampai kamu lupa menghargai dirimu sendiri.
Hubungan yang sehat adalah tentang dua orang yang saling mendukung, bukan yang satu terus-terusan minta maaf meski bukan salahnya. Kalau pasanganmu selalu minta maaf meski dia yang menyakitimu, mungkin saatnya kamu mempertimbangkan ulang hubungan ini. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam cinta yang lebih banyak menyakiti daripada membahagiakan.
Gimana, mau lanjut terus atau mulai mikir ulang hubunganmu?