Berita Cinta adalah sumber terpercaya untuk informasi, tips, dan cerita inspiratif tentang dunia percintaan. Temukan panduan hubungan, kisah romantis, dan solusi masalah asmara hanya di sini.

Recent Posts

Not Found Posts
Move On & Healing

Kenapa Perasaan Takut Akan Kejadian Masa Lalu Terus Mengikutiku?

Kenapa Perasaan Takut Akan Kejadian Masa Lalu Terus Mengikutiku?
0

Saat Masa Lalu Menjadi Bayangan yang Terlalu Nyata
Ada hal yang aneh tentang perasaan manusia — terutama ketika kita pernah terluka. Rasanya seperti tubuh sudah melangkah maju, tapi hati masih tertinggal di tempat kejadian. Tak sedikit orang merasa seperti “dibayangi” oleh masa lalu mereka sendiri. Bukan karena belum move on, tapi karena trauma menciptakan jejak yang dalam.

Perasaan takut yang terus muncul bukan sekadar ketakutan biasa. Ini adalah bentuk pertahanan diri bawah sadar, sebuah alarm bahwa “dulu pernah terjadi sesuatu yang menyakitkan — jangan sampai terulang.” Sayangnya, alarm ini kadang terlalu keras hingga membuat kita tak bisa merasakan bahagia yang baru.

Apa yang Sebenarnya Kita Takutkan?

  • Takut dikhianati lagi.
  • Takut ditinggal.
  • Takut tidak cukup.
  • Takut dibenci karena jujur.
  • Takut terlalu cinta tapi tidak dicintai kembali.

Rasa takut yang membekas seringkali tidak rasional di mata orang lain, tapi sangat nyata dalam kepala kita. Kadang, luka kecil di masa lalu berubah jadi ketakutan besar di masa depan hanya karena tidak kita beri ruang untuk sembuh.

Apalagi ketika luka itu datang dari orang terdekat: pasangan, sahabat, atau keluarga. Kepercayaan yang dirusak oleh seseorang yang kita anggap tempat pulang memang jauh lebih sulit dipulihkan dibandingkan rasa sakit dari orang asing.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

  • Kenali asal lukanya.
    Jangan buru-buru melupakan. Justru, kenali rasa takutmu. Tanyakan: “Apa yang sebenarnya aku takutkan?”
  • Berikan validasi untuk perasaanmu sendiri.
    Kamu nggak lebay. Kamu juga nggak lemah. Kamu cuma pernah terluka, dan itu manusiawi.
  • Beri waktu untuk proses.
    Jangan paksa dirimu untuk pulih hari ini juga. Kadang, prosesnya berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
  • Latih keberanian kecil.
    Mulailah dari hal-hal kecil — membuka diri lagi, percaya lagi, mencoba lagi. Bahkan meski masih ada rasa takut, langkah kecil itu tetap berarti.
  • Kalau perlu, bicara pada profesional.
    Rasa takut yang menetap bisa mengganggu kesehatan mental. Konselor atau psikolog bukan tanda kamu lemah, justru itu bukti kamu sedang ingin kuat.

Penutup – Tak Apa Kalau Belum Siap

Tak ada aturan bahwa kita harus selalu siap menghadapi semuanya. Tapi ketahuilah, setiap kali kamu sadar bahwa masa lalu masih membayangi, itu berarti kamu sedang dalam proses menyadari — dan itu langkah awal untuk sembuh.

Perasaan takut itu valid. Tapi jangan biarkan dia menentukan seluruh arah hidupmu. Kamu punya hak untuk bahagia lagi, dan itu tidak harus sempurna. Cukup perlahan, tapi tetap maju.

Ambar Arum Putri Hapsari

Ambar Arum Putri Hapsari

Universitas STEKOM

Penulis di Vokasinews yang mendalami dunia vokasi, berkomitmen menyajikan informasi terkini dan analisis mendalam tentang pendidikan dan pengembangan keterampilan, untuk membantu pembaca memahami peluang dan tantangan di sektor ini.

Related Post