Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Katanya sudah move on. Katanya sudah ikhlas. Tapi entah kenapa, setiap kali kalender hampir ganti tahun, nama itu muncul lagi di kepala. Bukan karena mau balikan, tapi karena ada kenangan yang belum benar-benar kelar. Malam tahun baru memang punya cara licik buat membuka kembali memori lama. Lagu lama, chat lama, foto lama, semuanya tiba-tiba terasa dekat. Padahal, di hari biasa, kamu baik-baik saja.
Move on itu sering disalahpahami. Banyak orang mengira move on berarti lupa total. Padahal kenyataannya, move on lebih ke bisa hidup tanpa dia, bukan menghapus semua kenangan.
Kepikiran mantan menjelang tahun baru bukan berarti kamu gagal move on. Bisa jadi, kamu cuma lagi refleksi. Otak kita memang suka mengingat hal-hal yang pernah memberi rasa aman, apalagi di momen transisi seperti akhir tahun.
Ada hubungan yang selesai secara status, tapi belum selesai secara emosi. Dan itu manusiawi.
Yang bikin capek justru saat kamu mulai menghakimi diri sendiri:
“Kenapa sih masih kepikiran?”
“Kurang jauh ya aku perginya?”
Padahal, tidak semua yang muncul kembali ingin kembali menetap.
Throwback masa lalu sering datang tanpa izin. Kamu ingat caranya ketawa, caranya bilang “hati-hati”, atau obrolan receh yang dulu terasa penting. Tapi mengingat bukan berarti ingin mengulang.
Kadang, yang kamu rindukan bukan orangnya, tapi versi dirimu yang dulu. Versi yang masih percaya, masih berharap, masih merasa aman dicintai.
Tahun baru sering membuat kita menutup satu bab dan membuka bab lain. Wajar kalau sebelum benar-benar melangkah, kita menoleh ke belakang sebentar.
Yang perlu kamu pastikan cuma satu:
Apakah kenangan itu menguatkanmu, atau justru menarikmu mundur?
Kalau hanya datang sebagai pengingat bahwa kamu pernah bertahan sejauh itu, biarkan saja lewat. Tidak semua yang hadir kembali harus diajak tinggal.
Tahun baru bukan soal melupakan siapa pun, tapi memilih siapa yang layak kamu bawa ke depan, termasuk memilih dirimu sendiri.