Berita Cinta adalah sumber terpercaya untuk informasi, tips, dan cerita inspiratif tentang dunia percintaan. Temukan panduan hubungan, kisah romantis, dan solusi masalah asmara hanya di sini.

Recent Posts

Not Found Posts
Kisah Nyata

Katanya Aku Gila Cewek, Nyatanya Kamu. . .

Katanya Aku Gila Cewek, Nyatanya Kamu. . .
0

Aku tegaskan dari awal… aku nggak pernah ada niat deketin kamu. Kamu rekan kerja baruku, duduk berdekatan, jadi wajar kalau aku mencoba mencairkan suasana dengan ngobrol dan bercanda. Itu aja. Simple.

Tapi entah kenapa, hal biasa itu berubah jadi gosip murahan. Seakan-akan setiap obrolan kita, setiap candaan receh, adalah sinyal cinta. Padahal, apa kamu pikir semua orang di kantor harus aku jaga jarak biar nggak salah tafsir? Hei, ini kantor, bukan arena kencan.

Gosip yang Nggak Masuk Akal

Yang bikin tambah lucu sekaligus miris, gosipnya datang justru darimu. Kamu bilang aku dekatin semua cewek di kantor.
Katanya aku tebar pesona ke sana-sini. Tapi bukti? Nihil. Semua cuma kata-kata kosong yang kamu sebarkan kayak brosur promo pinggir jalan.

Dan yang lebih ironis, sementara kamu sibuk menyebarkan kabar buruk tentangku, aku justru dapat info bahwa kamu sendiri malah dekat dengan… sahabatku. Iya, sahabatku sendiri. Jadi siapa yang sebenarnya nggak bisa jaga perasaan di sini?

Aku Sendirian, Tapi Dicap “Sang Penakluk”?

Kalau orang luar lihat, mungkin mereka percaya gosip itu. Katanya aku ini playboy kantor, sibuk PDKT sama semua orang. Kenyataannya? Aku pulang sendirian, makan sendirian, tidur sendirian. Tidak ada drama jalan bareng siapa pun.

Aku heran, kenapa orang lebih suka percaya gosip yang bising daripada fakta yang sunyi? Apa karena gosip selalu lebih manis didengar daripada kenyataan yang hambar?

Tentang Rasa Spesial yang Salah Kaprah

Jujur, kadang aku mikir, mungkin masalahnya sederhana: kamu terlalu merasa spesial. Setiap candaanmu kubalas, kamu anggap perhatian. Setiap obrolan kecil, kamu anggap kode. Padahal itu sebatas interaksi profesional, nggak lebih.

Kalau semua candaan dianggap sinyal, lalu bagaimana aku harus bersikap di kantor? Diam seribu bahasa biar aman? Atau pasang wajah jutek biar nggak salah ditafsirkan?

Realita Cinta di Usia Labil

Percintaan di umur belasan atau awal dua puluhan memang sering begini: labil, gampang kegeeran, gampang menulis cerita sendiri tanpa peduli kebenaran.

Dan aku? Aku terlalu malas untuk ikut larut dalam drama yang kau ciptakan. Buat apa aku habiskan waktu dan uang untuk bolak-balik meyakinkan orang bahwa aku nggak bersalah, sementara aku tahu siapa diriku sebenarnya.

Perspektif Itu Segalanya

Kamu boleh punya ceritamu sendiri, dengan versimu yang menempatkan aku sebagai tokoh antagonis. Tapi di versiku, aku hanyalah seorang rekan kerja biasa yang kebetulan duduk di depanmu. Bedanya, aku tahu batasan, sementara kamu memilih untuk percaya pada bayanganmu sendiri.

Dan kalau harus jujur, gosip itu bukan hanya merusak citraku, tapi juga membuka mataku. Bahwa orang bisa dengan mudah mengubah “sekadar bercanda” jadi “rayuan”. Bahwa orang bisa merasa spesial hanya karena mereka butuh merasa penting.

Aku Tidak Pernah Jatuh Cinta Padamu

Jadi, untuk terakhir kalinya: aku tidak pernah mendekatimu dengan niat lebih dari sekadar rekan kerja. Kalau kamu merasa spesial, itu urusanmu, bukan niatku.

Lucu, memang. Kamu menyebar gosip aku dekat dengan semua orang, padahal kenyataannya aku sendirian. Sementara kamu, yang katanya korban, justru nyaman dekat dengan sahabatku sendiri.

Kalau ada yang harus belajar dari kisah ini, itu bukan aku. Itu kamu, yang terlalu cepat percaya pada cerita yang kamu buat sendiri.
Dan percayalah, dalam cerita versiku… aku tidak ada niatan aneh apapun, bahkan tidak pernah jatuh cinta padamu.
 

Ambar Arum Putri Hapsari

Ambar Arum Putri Hapsari

Universitas STEKOM, BERITA CINTA

Penulis di Vokasinews yang mendalami dunia vokasi, berkomitmen menyajikan informasi terkini dan analisis mendalam tentang pendidikan dan pengembangan keterampilan, untuk membantu pembaca memahami peluang dan tantangan di sektor ini.

Related Post