Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Halo…
Aku menuliskan ini untuk kamu. Untuk seseorang yang entah bagaimana caranya, datang dan membuat hariku berubah. Aku nggak tahu apakah kamu akan membaca tulisan ini atau tidak, tapi kalau iya… aku pasti akan sangat, sangat senang. Rasanya seperti semua hal yang menumpuk di dadaku akhirnya menemukan rumahnya.
Kamu selalu mengenal aku lebih dari orang lain mengenalku. Kamu tahu bagaimana sikapku, sifatku, apa yang membuatku sedih, apa yang membuatku tertawa, bahkan luka dan trauma masa laluku yang jarang sekali bisa aku ceritakan ke siapa pun. Masa depanku, mimpiku, ketakutanku, semuanya kamu terima tanpa pernah membuatku merasa kecil. Dan entah kenapa, semua itu membuatku semakin tidak mengerti… bagaimana mungkin aku bisa sejauh ini sama kamu?
Jujur, aku tidak pernah membayangkan kalau kita akan berada di titik seperti sekarang. Rasanya seperti hal yang terlalu jauh, masih terlalu mustahil untuk kubayangkan. Tapi kamu juga tetap ada. Kamu tetap melibatkan aku dalam hidupmu. Dan itu… benar-benar terasa seperti mimpi. Mungkin aku terdengar hiperbola, tapi memang seperti itu rasanya—hangat dan menenangkan dengan cara yang sulit dijelaskan.
Hari-hariku yang sebelumnya biasa saja, kini berubah jadi sesuatu yang… unik. Tawa yang biasanya hanya sekadar menertawakan hal lucu, sekarang selalu ada bumbu perasaan baru yang muncul diam-diam. Bahkan saat menuliskan ini pun aku masih salting sendiri—iya, kamu memang punya efek sebesar itu.
Melihat kamu menghadapi masalah, melihat kamu menjalani hidup, berjuang untuk masa depanmu… semuanya bikin aku bangga. Tapi di sisi lain, aku juga jadi minder. Aku merasa kecil. Aku sering bertanya pada diri sendiri, “Aku bisa apa sih buat kamu? Aku pantas nggak sih ada di samping kamu?”
Yah… aku yakin kalau kamu baca ini, kamu pasti ngerti maksudku.
Kadang aku mikir, mungkin aku bukan orang yang cocok untuk benar-benar menjadi pendamping hidupmu kelak. Aku sadar masih banyak perempuan lain yang jauh lebih layak, lebih siap, lebih matang. Tapi bukan berarti aku menyerah pada keadaan. Aku tetap berusaha memantaskan diri. Tetap berjuang pelan-pelan meski sering merasa sulit untuk menyamai langkahmu.
Yang pasti, aku tetap ingin mendampingi kamu—sekarang, esok, bahkan sampai nanti kamu menemukan seseorang yang benar-benar klop, pas, dan sejalan denganmu. Aku ingin menjadi seseorang yang pernah ada buatmu, bukan seseorang yang menghambatmu.
Dan saat mengetik ini… aku nangis, serius.
Karena aku sayang sama kamu. Sayang yang bentuknya tulus, nggak ribut, nggak dramatis, tapi dalam.
Aku cuma ingin kamu bahagia.
Apapun nanti bentuk bahagianya.
Ini isi hatiku, sejak beberapa waktu lalu.
Kalau kamu baca ini suatu hari nanti… terima kasih karena sudah menjadi salah satu bagian terbaik dalam hidupku.
Aku tetap nemenin kamu kok.
Lovyu.