Ada yang tak sempat disampaikan, namun tetap tinggal di dada. Seperti senja yang beringsut perlahan ke balik cakrawala, menyimpan warna merah jambu yang tak pernah sepenuhnya tumpah. Begitulah rindu, diam, namun nyata. Tak bersuara, namun menggema.
Tak setiap cinta berakhir di pelaminan, tak setiap temu berarti takdir. Kadang, langitlah yang menjadi satu-satunya saksi. Ia yang menyimpan segala kata yang gagal terucap, semua rasa yang tak sempat disambut.
Di Bawah Langit yang Sama, Kita Pernah Ada
Kala itu, langit berwarna tembaga, dan angin bertiup pelan seperti tahu ada sesuatu yang harus dikenang.
Kita berdiri di bawahnya, kau dengan tawa kecilmu yang tak tahu bahwa itu akan menjadi kenangan paling panjang dalam hidupku.
Aku diam, bukan karena tak ingin bicara.
Tapi karena ragu, takut apa yang kusebut "rindu" justru membuatmu menjauh. Maka aku memilih menyimpannya, menitipkan semua yang tak sanggup kukatakan pada langit yang senantiasa memayungi kita.
Kau mungkin lupa, tapi aku selalu ingat, setiap sore yang kita habiskan bersama, bahkan ketika hanya diam dan saling tatap.
Jika Kelak Kau Menengadah, Bacalah Pesanku di Langit
Hari-hari berlalu, dan kita pun menjauh, bukan karena marah, tapi karena waktu tak lagi ramah.
Aku tak pernah tahu bagaimana caranya mengucap selamat tinggal tanpa benar-benar melepaskan. Maka aku pun menitipkan semua rinduku pada langit, berharap kelak kau menengadah dan merasakannya.
“Barangkali suatu waktu, saat langkahmu lelah dan hatimu tak lagi memiliki sandaran, kau akan menatap langit dan tiba-tiba merasa sesak, itu aku, yang masih menyimpan rindu itu untukmu.”
Tak ada yang tahu kapan rasa ini benar-benar usai. Mungkin tidak akan pernah. Karena seperti langit, rindu ini luas, sabar, dan diam-diam menunggu.
Dan Langit Tetap Biru, Meski Aku Masih Sendiri
Kini, aku hidup biasa saja. Tak lagi menghubungimu, tak lagi menyebut namamu di doa-doa yang keras. Tapi setiap kali senja datang dan langit merona jingga, aku kembali menjadi gadis yang dulu, yang pernah berharap dan mencintaimu dalam diam.
Karena pada akhirnya, tidak semua rindu harus pulang. Ada yang cukup disimpan langit… dan dikenang dalam hening.