Berita Cinta adalah sumber terpercaya untuk informasi, tips, dan cerita inspiratif tentang dunia percintaan. Temukan panduan hubungan, kisah romantis, dan solusi masalah asmara hanya di sini.

Recent Posts

Not Found Posts
Kisah Nyata

Goresan Tinta

Goresan Tinta
9

Di hadapanku, selembar kertas putih menunggu. Hening, namun seolah memanggil.
Dan seperti biasa, jemariku tak bisa menahan diri untuk menorehkan tinta. Setiap huruf yang terlahir bukan hanya sekadar rangkaian kata, mereka adalah napas yang tak sempat terucap, pikiran yang terlalu berat untuk disimpan sendirian, dan luka yang perlahan menemukan rumahnya.

Dulu, aku menulis hanya ketika hati penuh, saat gembira meledak-ledak atau saat sedih menyesakkan dada. Kini, aku menulis setiap hari. Bukan karena semua hariku istimewa, tapi karena aku tak ingin melupakan bahwa aku pernah melalui semuanya, bahkan yang paling sepi sekalipun.

Perjalanan yang Terbaca Ulang

Ada hari-hari ketika aku kembali membuka lembar lama. Di sana, aku menemukan diriku yang dulu, rapuh, mudah menyerah, dan sering merasa sendirian. Kadang aku tersenyum getir, kadang aku menutup buku itu lebih cepat dari biasanya, seolah takut melihat bagaimana aku pernah begitu kecil di mata dunia.

Namun dari setiap coretan itu, aku belajar. Aku menyadari bahwa diriku yang sekarang berdiri di atas pondasi cerita-cerita lama. Luka-luka itu, meski tak pernah benar-benar hilang, telah mengajarkanku cara berjalan tanpa tertatih. Kegagalan-kegagalan itu, meski perihnya masih terasa, telah memberiku alasan untuk tak menyerah begitu saja.

Tinta yang Menyembuhkan

Aku tak pernah menyangka tinta bisa menjadi penyembuh. Setiap kali kutulis kekhawatiranku, rasanya beban itu berkurang separuh. Setiap kali kurangkai kalimat penuh harapan, seolah masa depan jadi sedikit lebih terang.

Tinta ini telah menjadi saksi ketika aku jatuh cinta pada hidup, juga ketika aku hampir membencinya. Ia tahu rahasiaku, airmataku, juga tawa yang tak pernah kudengar kembali. Dan meski tak pernah menghakimi, tinta selalu memberiku cermin, memantulkan diriku apa adanya.

Menulis untuk Bertahan

Bagi sebagian orang, menulis hanyalah hobi. Bagiku, menulis adalah bertahan. Ketika dunia terlalu bising, aku bersembunyi di antara paragraf.
Ketika semua orang pergi, aku menemani diriku sendiri lewat cerita-cerita yang kutulis.

Mungkin tidak semua yang kutulis indah. Bahkan, banyak di antaranya berantakan dan tak selesai. Tapi di situlah letak kebenarannya, hidup ini tak selalu punya akhir yang rapi, tak semua pertanyaan mendapat jawaban, dan tak semua luka sempat disembuhkan tepat waktu.

Halaman Kosong yang Menunggu

Di mejaku, masih banyak kertas kosong. Mereka bukan ancaman, melainkan janji. Janji bahwa aku masih punya hari-hari untuk dihidupi, cerita-cerita untuk dijalani, dan pelajaran-pelajaran baru untuk dipelajari.

Aku tak tahu kapan ceritaku berakhir. Mungkin suatu hari nanti, tinta ini akan kering, dan kertas-kertas itu akan tetap kosong. Tapi sebelum hari itu datang, aku akan terus menulis. Karena di antara semua hal yang pernah kugenggam, goresan tinta adalah satu-satunya yang benar-benar milikku, tak bisa direbut, tak bisa dilupakan, dan tak akan pudar meski waktu mencoba menghapusnya.

 

Ambar Arum Putri Hapsari

Ambar Arum Putri Hapsari

Universitas STEKOM

Penulis di Vokasinews yang mendalami dunia vokasi, berkomitmen menyajikan informasi terkini dan analisis mendalam tentang pendidikan dan pengembangan keterampilan, untuk membantu pembaca memahami peluang dan tantangan di sektor ini.

Related Post