Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Dalam hubungan, perhatian dan kepedulian itu penting. Tapi kadang, bentuk perhatian yang kita terima terasa agak too much. Awalnya senang diperhatiin, tapi lama-lama ngerasa dikekang. Lalu muncul pertanyaan: ini protektif atau posesif, sih?
Yuk, bedain dua hal yang sering salah kaprah ini supaya kamu bisa lebih sadar apakah hubunganmu masih sehat atau mulai red flag.
Protektif adalah bentuk kasih sayang yang muncul dari rasa peduli. Seseorang yang protektif akan menjaga kamu tanpa membuatmu kehilangan kebebasan. Mereka hadir saat kamu butuh, mengingatkan soal hal-hal penting, dan menghargai batasan.
Ciri-ciri pasangan protektif:
Protektif itu sehat selama tidak membuat kamu merasa dikontrol.
Sementara itu, posesif muncul dari rasa takut kehilangan dan cenderung berdasarkan rasa tidak percaya. Pasangan posesif biasanya ingin tahu semua hal yang kamu lakukan, dan perlahan mulai mengatur hidupmu — kadang tanpa kamu sadari.
Ciri-ciri pasangan posesif:
Hubungan yang terlalu posesif bisa bikin kamu lelah mental karena kamu harus terus menjelaskan dan menjaga perasaannya.
Niat di balik tindakannya: Protektif karena peduli, posesif karena curiga.
Perasaan kamu setelahnya: Protektif bikin kamu merasa aman, posesif bikin kamu tertekan.
Kebebasan kamu: Pasangan protektif menghargai privasimu. Pasangan posesif justru mengontrol.
Kadang kita salah kira, merasa diproteksi padahal sebenarnya dikontrol. Makanya penting untuk evaluasi hubungan dari waktu ke waktu. Komunikasi juga penting banget. Kalau kamu mulai ngerasa gak nyaman, bicarakan baik-baik. Sayang gak harus mengekang.