Kenapa Gen Z Bilang “Married is Scary”?
Bagi banyak Gen Z, kalimat "aku pengen nikah muda" udah bukan impian wajib lagi. Justru sekarang, yang sering muncul di timeline adalah, “Nikah itu scary,” atau “Aku pengen punya pasangan, tapi nikah? Nanti dulu deh.” Lalu kenapa?
1. Takut Gagal Seperti Orang Tua Sendiri
Banyak Gen Z yang tumbuh di keluarga yang gak utuh, penuh konflik, atau terlalu kaku. Melihat pertengkaran orang tua sejak kecil bikin mereka sadar: pernikahan bukan fairy tale. Dan yang lebih menakutkan? Mereka takut mengulang pola yang sama.
2. Stabil Finansial Dulu, Baru Bicara Pernikahan
Gen Z makin sadar bahwa cinta aja gak cukup. Harga rumah makin gak masuk akal, biaya hidup makin mahal, dan sebagian dari mereka masih bergulat cari pekerjaan yang layak. Menikah tanpa uang dianggap sama aja kayak bikin misi bunuh diri emosional.
3. Takut Kehilangan Kebebasan dan Jati Diri
Banyak Gen Z yang sedang eksplorasi diri—karier, minat, bahkan orientasi hidup. Komitmen seumur hidup rasanya seperti "kontrak kerja permanen" yang menuntut pengorbanan besar. Mereka takut kehilangan ruang untuk berkembang atau harus mengorbankan cita-cita.
4. Trauma Hubungan Sebelumnya
Beberapa Gen Z udah pernah ngerasain hubungan toxic, ghosting, atau gaslighting sejak pacaran. Jadi saat mikir soal hubungan jangka panjang, muncul suara dalam hati: "Kalau pacaran aja bisa seberantakan itu, gimana nikah?"
5. Pernikahan Terlalu Diromantisasi
Dari kecil, banyak yang dicekoki cerita Disney: happily ever after. Tapi ketika dewasa, realita membentur ekspektasi. Ternyata nikah bukan cuma tentang cinta, tapi juga kompromi, tanggung jawab, dan tekanan sosial.
Tapi... Nggak Semua Gen Z Anti Menikah
Yang perlu digarisbawahi, bukan berarti Gen Z anti cinta atau anti nikah. Mereka hanya lebih realistis dan butuh keyakinan yang kuat sebelum masuk ke tahap itu. Mereka butuh pasangan yang bisa diajak tumbuh bareng, bukan cuma tidur bareng.