Pernah nggak sih, kamu follow seseorang di Instagram, saling like story, bahkan kadang-kadang saling komen di postingan—tapi begitu ketemu langsung, rasanya kayak orang asing? Fenomena ini ternyata makin sering terjadi, khususnya di kalangan Gen Z. Saling terhubung di media sosial bukan jaminan kalian benar-benar "dekat" secara nyata.
Di zaman sekarang, pertemanan atau hubungan sosial seringkali lebih terasa aktif secara digital ketimbang real life. Tapi kenapa sih, bisa sampai begitu?
Koneksi Virtual yang Gak Real
Banyak orang merasa lebih nyaman berinteraksi lewat media sosial dibanding bertemu langsung. Alasannya? Lewat layar, semuanya terasa lebih aman. Kamu bisa mikir dulu sebelum balas DM. Kamu juga bisa curi-curi lihat story tanpa harus berani menyapa langsung di kehidupan nyata.
Bagi sebagian orang, ini bukan masalah. Tapi buat yang berharap ada koneksi nyata—bukan cuma likes atau views—fenomena ini bisa bikin bingung dan kecewa.
Antara Penasaran dan Canggung
Kadang kita follow orang karena penasaran, tertarik, atau sekadar kenal dari teman. Tapi saat berhadapan langsung, kita nggak tahu harus bersikap seperti apa. Mau nyapa, takut dicuekin. Mau diam, malah makin awkward. Akhirnya, hubungan itu berhenti di dunia maya aja.
Ironisnya, interaksi yang hanya terjadi di sosmed bisa bikin kita merasa dekat semu. Kita tahu apa yang mereka makan, tempat nongkrongnya, bahkan isi hatinya lewat caption. Tapi tetap saja, secara emosional dan sosial, kita jauh.
Normal Tapi Perlu Disadari
Fenomena ini nggak selalu negatif. Bisa jadi, itu hanya bentuk hubungan yang memang casual dan tidak mengarah ke pertemanan lebih dalam. Namun, ketika kamu merasa ada jarak yang mengganggu atau bikin nggak nyaman, penting untuk refleksi.
Apakah kamu nyaman dengan hubungan sosial yang hanya berjalan di platform digital? Apakah kamu mengharapkan sesuatu yang lebih real, seperti obrolan langsung atau nongkrong bareng?
Gimana Menyikapinya?
- Terima kenyataan bahwa nggak semua orang yang follow kamu akan jadi teman dekat.
- Kalau kamu ingin dekat, mulai dari menyapa duluan. Kadang, orang lain juga merasa canggung tapi sebenarnya pengen nyapa juga.
- Jangan berharap terlalu tinggi dari interaksi digital. Kenalan di sosmed nggak selalu berarti mereka ingin kenalan lebih jauh.
- Kurangi stalking, perbanyak interaksi nyata. Kalau kamu ingin membangun koneksi, harus mulai dari dunia nyata juga.