Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
 Apakah Hubunganmu Menuju Masa Depan, atau Sekadar Mengisi Waktu? Cinta memang bisa membutakan. Tapi jangan biarkan dirimu tersesat terlalu jauh dalam hubungan yang ternyata tak punya arah. Ada perbedaan besar antara seseorang yang mencintaimu dan seseorang yang hanya senang keberadaanmu. Kadang, kita tahu jawabannya... tapi menolak untuk mengakuinya.
Nah, jika kamu merasa hubunganmu stagnan, tak kunjung ada kepastian, atau selalu kamu yang berusaha lebih, coba baca ciri-ciri ini. Mungkin kamu sedang mencintai seseorang yang tidak (atau belum) berniat serius.
Kalau setiap kamu mulai topik soal masa depan, entah itu soal komitmen, target nikah, atau sekadar mau ke mana hubungan ini berjalan, dia mendadak berubah jadi pelawak atau mengalihkan topik, itu tanda yang jelas. Orang yang serius akan menanggapi obrolan masa depan dengan rasa ingin tahu dan niat.
“Kita lihat nanti aja ya…” bisa jadi kalimat penunda yang halus, tapi juga bisa jadi tanda: dia gak pernah benar-benar berniat.
Kalau kamu hanya dicari saat dia bosan, sedih, atau butuh validasi, tapi menghilang saat kamu butuh dukungan, itu bukan cinta. Itu kenyamanan sepihak. Hati-hati, kamu bisa jadi “pengisi kekosongan”, bukan pasangan yang sejajar.
Orang yang serius akan ingin mengenal duniamu: keluargamu, temanmu, kegiatanmu, bahkan hal kecil seperti apa makanan favoritmu. Kalau dia tak pernah ingin tahu atau bahkan menghindar dari duniamu, itu artinya dia tidak sedang merancang ruang untukmu di hidupnya.
Hubungan yang sehat dan serius biasanya pelan-pelan akan membuka ruang sosial masing-masing. Tapi kalau dia terus menutup rapat akses ke lingkarannya, atau bahkan menyembunyikanmu, bisa jadi dia memang tidak menganggapmu bagian penting dari rencana hidupnya.
Kamu yang selalu minta waktu, minta kepastian, minta perhatian, minta kejelasan. Sementara dia cuma memberi seadanya. Kalau kamu merasa terus-terusan lelah memperjuangkan, bisa jadi bukan karena hubungan itu berat... tapi karena kamu memperjuangkannya sendirian.
Jangan buru-buru mengakhiri, tapi jangan pula menunggu yang tidak pasti terlalu lama. Komunikasikan isi hatimu. Lihat bagaimana responsnya. Bila tetap tak ada perubahan, jangan takut melepaskan.
Kadang yang menyakitkan bukan ditinggal, tapi terus bertahan dalam hubungan yang tak pernah benar-benar menggenggammu sepenuhnya.