Sebuah penelitian terkini dari University of California, dengan judul “Spill the Tea, Honey: Gossiping Predicts Well-Being in Same- and Different-Gender Couples”, mengungkap fenomena mengejutkan: pasangan yang sering bergosip bersama cenderung lebih bahagia, memiliki ikatan emosional lebih kuat, dan lebih puas dalam hubungan mereka
Penelitian ini melibatkan pemantauan melalui perangkat perekam portabel (Electronically Activated Recorder/EAR), yang merekam suara dari interaksi sehari-hari.
Rata-rata, setiap pasangan menghabiskan sekitar 38 menit per hari untuk bergosip, dan hampir 29 menit di antaranya dilakukan bersama pasangan
Menurut Dr. Megan Robbins, salah satu peneliti utama, kegiatan bergosip bersama ini dapat mempererat keintiman, karena pasangan akan membahas kembali hal-hal yang mereka lihat, dengar, atau pikirkan tentang orang lain, baik dengan nada positif, negatif, maupun dalam bentuk candaan.
Hal ini memperkuat hubungan antara mereka, bahkan lebih dari keintiman dengan teman-teman dalam situasi sosial.
Selain itu, Dr. Shamyra Howard, pakar hubungan, menambahkan bahwa gosip sebenarnya berfungsi sebagai sarana berbagi pandangan unik yang memperdalam pemahaman dan ikatan dalam sebuah hubungan.
Penelitian ini juga menyatakan bahwa konflik umum terhadap anggapan bahwa gosip selalu negatif adalah tidak sepenuhnya tepat. Justru, dalam konteks pasangan, yang terpenting bukan isi gosip itu sendiri, melainkan proses berbagi sudut pandang yang membuat mereka merasa semakin dekat, dan bisa menjadi cara sederhana untuk ‘menghangatkan’ kembali hubungan yang mulai terasa hambar