
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Dalam era media sosial dan budaya pembuktian diri, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dari luar atau validasi eksternal semakin kuat. Banyak hubungan, baik itu pertemanan, keluarga, maupun percintaan, tanpa sadar mulai dinilai dari seberapa "baik" tampilannya di mata orang lain, bukan dari seberapa sehat atau bahagianya hubungan itu secara nyata.
Validasi eksternal adalah dorongan untuk merasa berharga, diterima, atau benar melalui pengakuan dan persetujuan dari orang lain. Dalam konteks hubungan, ini berarti seseorang merasa hubungannya "bernilai" hanya ketika mendapat pujian, pengakuan, atau kecemburuan dari pihak luar.
Sikap pasangan yang sering mengunggah momen mesra di media sosial dengan tujuan agar dipandang sebagai "pasangan sempurna" merupakan wujud nyata dari upaya mencari pengakuan dari luar.
Ada beberapa alasan mendalam mengapa seseorang bisa terjebak dalam pola ini:
Terjebak dalam kebutuhan akan validasi eksternal membawa dampak yang tidak ringan, antara lain:
Untuk membangun hubungan yang sehat dan otonom, penting untuk mulai membangun rasa aman dari dalam diri sendiri:
Penutup
Hubungan sejati bukan tentang pamer keindahan kepada dunia, melainkan tentang membangun koneksi yang tulus dan kuat di balik layar. Mencari validasi eksternal mungkin terasa memuaskan sesaat, tetapi membangun validasi dari dalam diri akan membuat hubungan jauh lebih tahan terhadap ujian waktu dan tekanan luar.