Aku tumbuh di tengah lingkungan yang tak pernah benar-benar percaya padaku. Setiap langkahku selalu dipertanyakan, setiap niat baik selalu disangkutpautkan dengan kebodohan. Bahkan ketika aku mencoba bicara, orang-orang lebih dulu menertawakan. Aku dianggap lemah, dianggap tak bisa apa-apa, dianggap tak akan jadi siapa-siapa.
Kata-kata yang menyakitkan itu menjadi makanan harianku. Bukan cuma dari belakang, tapi juga di depan muka. Direndahkan sudah seperti rutinitas. Hingga akhirnya aku membungkam diriku sendiri. Aku diam, bukan karena aku terima. Tapi karena aku bingung, harus mulai dari mana?
Semua terasa sempit. Kepalaku penuh dengan suara yang membentakku tiap kali aku mau mencoba. “Kamu gak bisa,” “Kamu bodoh,” “Kamu bukan siapa-siapa.” Lama-lama, aku mulai percaya. Aku benar-benar merasa kecil.
Titik Paling Gelap Ternyata Bisa Jadi Titik Awal
Rasanya seperti tenggelam perlahan. Tak ada yang menyelamatkan, dan aku pun tak tahu cara berenang. Tapi di tengah gelap itu, ada satu hal yang akhirnya kutemukan: aku tidak ingin hidupku berakhir di titik ini.
Perubahan tidak datang dalam sehari. Aku tidak langsung bangkit seperti pahlawan di film. Tapi aku mulai dengan langkah kecil, berani berkata “cukup” pada pikiran yang menyiksaku. Aku mulai melihat ke cermin, dan mencoba mengakui bahwa aku juga pantas untuk didengar. Pantas untuk dihargai.
Aku mulai membaca buku, menulis pikiran yang kusimpan, mendengarkan orang-orang yang membangun, bukan merobohkan. Dan perlahan, aku menyadari bahwa mereka yang meremehkanku... tidak punya kendali atas siapa aku di masa depan.
Keluar dari Zona Hitam Butuh Waktu, Tapi Bisa
Kini, aku belum sepenuhnya sembuh. Tapi aku sudah jauh dari aku yang dulu. Aku bisa bicara dengan kepala tegak. Aku bisa berdiri dan berkata “aku punya hak untuk didengar.” Dan yang paling penting: aku tak lagi menunggu validasi dari orang yang hanya tahu cara merendahkan.
Zona hitam itu dulu rumahku. Tapi sekarang, aku tahu bahwa aku berhak pindah. Berhak tumbuh. Berhak bermimpi.
Untuk Kamu yang Masih Berjuang, Ini Pesanku
Kalau kamu hari ini sedang merasa seperti tak berharga, sedang bingung mulai dari mana, sedang merasa sendiri... aku ingin bilang: kamu bisa keluar dari zona itu. Pelan-pelan, sekecil apa pun langkahmu, itu tetap berarti. Jangan remehkan kekuatan diam-diammu. Karena mereka yang meremehkanmu… akan kaget saat kamu berdiri dengan versi terbaik dirimu.