Berita Cinta adalah sumber terpercaya untuk informasi, tips, dan cerita inspiratif tentang dunia percintaan. Temukan panduan hubungan, kisah romantis, dan solusi masalah asmara hanya di sini.

Romansa Hari Ini

Ilfil Itu Apa Sih? Ini Dia Sifat-Sifat yang Sering Jadi Penyebabnya
Ketika Hubungan Jarak Jauh Tak Lagi Jadi Tempat Pulang
Cinta Harus Diperjuangkan Bersama, Bukan Sendirian
Apa Yang Dimaksud Life After Breakup? Mendalami Istilah Gen Z Setelah Putus Cinta
Pengaruh Teknologi dalam Hubungan : Bagaimana Media Sosial Dapat Merusak Keharmonisan Hubungan
Memaafkan Tak Semudah Melupakan?
Kisah Nyata

Tangan Yang Tak Mau Pergi : Pindah Ke Neraka

Tangan Yang Tak Mau Pergi : Pindah Ke Neraka
0

Pindahan ke Neraka

Langit Lamongan sore itu kelabu, seolah ikut mengantar Raka ke tempat yang tak seharusnya ia datangi. Kontrakan tua yang ia sewa berdiri di antara dua bangunan kosong, dengan halaman kecil dipenuhi rumput liar dan pagar besi berkarat yang mengeluarkan suara nyaring saat dibuka.

“Kontrakan ini... murah karena jarang ada yang tahan lama,” kata Pak Suro, penjaga kontrakan, sambil menyerahkan kunci. Wajahnya keriput, matanya cekung, dan suaranya seperti bisikan yang tak ingin didengar.

Raka hanya tertawa kecil, mengira itu candaan khas orang tua. Tapi malam pertama sudah memberi pertanda: suara langkah kaki di atas plafon rumah satu lantai, pintu kamar mandi yang terbuka sendiri, dan bisikan lirih dari lorong gelap.

Ia mulai merasa bahwa tempat ini bukan sekadar tua—ia hidup. Dan tidak semua yang hidup ingin ditemani.

Tangan di Dapur

Pagi itu, Raka menemukan sesuatu yang membuat darahnya membeku. Di atas wastafel dapur, tergeletak sebuah tangan. Terpotong. Diam. Tidak bergerak. Tapi nyata.

Ia menjerit. Dimas, teman sekontrakan, berlari menghampiri. Tapi tangan itu sudah menghilang.

“Lu ngelindur, Rak,” kata Dimas. “Lu capek.”

Namun malam berikutnya, tangan itu muncul lagi—kali ini di dalam lemari pakaian. Jari-jarinya bergerak perlahan, seperti mencari sesuatu. Raka mulai mencatat semua kejadian. Ia tahu ini bukan mimpi. Ini adalah peringatan.

Jejak Darah dan Kamar Terkunci

Jejak darah muncul di lantai lorong, mengarah ke kamar yang selalu terkunci. Raka mencoba membuka pintu itu, tapi selalu gagal. Pak Suro hanya berkata, “Jangan bangunkan yang tidur.”

Raka menemukan artikel lama tentang pembunuhan seorang wanita di kontrakan itu. Tubuhnya tidak pernah ditemukan utuh. Hanya tangan yang berhasil diselamatkan.

Dimas mulai mengalami mimpi buruk yang sama dengan Raka. Mereka berdua terjebak dalam siklus teror yang semakin nyata.

Penjaga Rahasia

Pak Suro akhirnya bicara. Ia adalah ayah dari pelaku pembunuhan. Ia menjaga kamar itu agar arwah korban tetap “tenang.”

Raka dan Dimas menemukan altar kecil di dalam kamar terkunci, penuh foto-foto korban dengan tangan yang dicoret. Di bawah lantai, mereka menemukan kotak kayu berisi jurnal pembunuh dan... potongan tubuh.

Arwah itu tidak ingin tenang. Ia ingin ditemukan. Ia ingin balas dendam.

Teror yang Nyata

Tangan itu kini muncul di tempat-tempat tak terduga—di bawah bantal, di dalam kulkas, bahkan di dalam tas kuliah Raka. Dimas mulai kerasukan dan berbicara dengan suara perempuan.

Raka kehilangan kendali atas realitas. Ia mulai melihat bayangan di cermin, mendengar suara tangisan di kamar mandi, dan merasakan sentuhan dingin di lehernya saat tidur.

Kontrakan itu bukan tempat tinggal. Ia adalah makam yang belum selesai digali.

Ritual dan Pengorbanan

Raka dan Dimas mencoba melakukan ritual pemanggilan untuk mengakhiri kutukan. Tapi ritual itu gagal. Tangan terakhir muncul dan menyerang Dimas, mencengkeram lehernya dengan kekuatan yang tak terlihat.

Raka harus memilih: menyelamatkan sahabatnya atau mengakhiri semuanya. Ia membakar kamar kutukan, mengorbankan sesuatu yang tak bisa dikembalikan—kenangan, harapan, dan mungkin sebagian jiwanya.

Kontrakan Kosong

Kontrakan kini kosong. Tapi suara langkah kaki masih terdengar. Raka keluar dari kampus, tapi trauma tetap menghantuinya.

Di akhir, ia menerima pesan dari nomor tak dikenal:  

"Tangan itu belum pergi."  

Dan saat ia membuka lemari di kos barunya, ada sesuatu yang menunggu di dalam.  

Sesuatu yang pernah ia lihat.  Sesuatu yang tak pernah benar-benar mati.

Foto profil Ade Rahmad Suprasetya

Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.

Related Post