Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Dalam hubungan, wajar kalau kita pengin tahu banyak hal tentang pasangan—mulai dari masa lalu, temen-temen dekatnya, sampai hal-hal kecil kayak hobi atau kebiasaan uniknya. Tapi gimana kalau dia justru cenderung tertutup? Setiap kamu tanya, jawabannya setengah-setengah. Lama-lama kamu mikir, “Dia jaga privasi atau emang banyak yang disembunyiin?”
Nah, penting banget buat tahu: ada perbedaan besar antara privasi dan ketertutupan. Keduanya tipis bedanya, tapi dampaknya ke hubungan bisa sangat berbeda.
Setiap orang punya batasan pribadi, termasuk dalam hubungan. Menjaga privasi bukan berarti gak sayang. Bisa aja pasanganmu memang tipe yang butuh waktu buat terbuka. Privasi itu sehat kalau tidak merusak kepercayaan.
Tapi kalau udah masuk ranah ketertutupan—kayak gak pernah mau cerita, selalu ngeles saat kamu nanya, atau bahkan defensif setiap kamu nyentuh topik sensitif—itu bisa jadi red flag. Ketertutupan bikin kamu ngerasa kayak lagi pacaran sama misteri berjalan.
Hubungan sehat itu dibangun dari komunikasi dan kepercayaan. Kalau terlalu banyak hal yang gak kamu tahu, kamu bisa merasa diasingkan dari hubungan yang seharusnya kamu juga punya hak di dalamnya. Ketertutupan bisa bikin kamu overthinking, curiga, bahkan insecure.
Apalagi kalau ditambah sinyal lain kayak:
Kalau begitu, kamu patut bertanya: kamu pacaran sama dia, atau sama versi dirinya yang udah disaring?