
Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Halo guys, aku mau cerita, tapi sebelumnya aku disclaimer dulu ya. Ini bukan kisah cinta. Ini kisah hidupku yang berantakan karena game online, atau lebih tepatnya judi online.
Ini bener-bener cerita nyata yang aku ambil dari hidupku sendiri. Aku menulis ini bukan untuk minta belas kasihan, tapi buat berbagi dan jadi pelajaran untuk kalian semua yang mungkin pernah, masih, atau bahkan belum pernah kenal apa itu slot. Pesanku cuma satu, yang masih main, tolong stop. Yang belum pernah main, jangan pernah coba-coba.
Kenalin aku Desam (nama samaran). Aku dari Sumatera, lulus SMA tahun 2018 dan langsung ke Jawa untuk kuliah di salah satu universitas di Ungaran, Universitas STEKOM.
Awal kuliah semua lancar, bahkan aku semangat banget ngejar mimpi. Sampai masuk semester 3–4 sekitar tahun 2019, pandemi COVID-19 datang. Semua pembelajaran online. Kesalahanku mulai di sini, aku sering nggak absen kuliah, malas ikut kelas online, nilainya banyak yang “R” alias harus remedi. Aku mulai jadi orang pemalas.
Singkat cerita, aku kenal teman yang hobinya main slot online. Awalnya cuma iseng, cuma pengen coba. Tapi ternyata, coba-coba itu justru jadi awal kehancuran hidupku. Dari situ aku mulai ketagihan. Tahun demi tahun lewat, sampai sekarang 2025, aku belum juga lulus kuliah. Aku belum wisuda. Semua karena kebodohanku sendiri kenal yang namanya judi online.
Bulan Agustus 2025 kemarin aku bilang ke orang tuaku kalau aku mau nyelesaikan wisuda. Aku butuh biaya sekian. Orang tuaku percaya dan kirim uang itu. Seharusnya uang itu buat aku selesaikan wisudaku. Tapi apa yang terjadi? Aku habiskan uang itu dalam semalam. Uang yang seharusnya jadi tiket masa depanku malah aku kubur untuk hal yang sia-sia.
Aku yakin kalian yang baca ini pasti bakal mikir, “Beg*, tol*l, gobl*k!” Dan jujur, aku pun mikir hal yang sama tentang diriku sendiri. Rasanya sakit, rasanya nyesel, rasanya mau marah sama diri sendiri.
Tapi aku nggak mau berhenti di sini. Nasi memang sudah jadi bubur, tapi aku percaya bubur ini masih bisa jadi bergizi kalau aku olah lagi. Aku nggak mau bunuh diri. Aku nggak mau mengakhiri hidupku. Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku. Aku harus membayar semua ini dengan perubahan.
Aku ingin bangkit. Aku ingin merubah hidupku. Sulit, memang sulit. Tapi aku yakin, di balik semua kebodohanku, Tuhan masih kasih aku kesempatan untuk memperbaiki segalanya.
Ini sedikit kisahku. Aku cuma pengen ada orang yang mau dengerin, yang mungkin bisa belajar dari kesalahanku.
Doakan aku ya, supaya aku bisa pulih, supaya aku bisa jadi orang yang lebih baik, dan supaya aku bisa berdiri lagi dengan kepala tegak.
Karena pada akhirnya, aku percaya, jatuh bukan berarti selesai. Jatuh artinya kita punya kesempatan buat bangun lebih kuat.