Dalam dunia percintaan, tidak semua orang mendapatkan posisi utama di hati pasangannya. Terkadang, tanpa kita sadari, kita bisa menjadi "second choice" alias pilihan kedua. Istilah ini kini kerap terdengar di obrolan anak muda, khususnya saat membahas hubungan yang terasa timpang atau kurang sehat. Tapi sebenarnya, apa sih arti second choice? Dan bagaimana kita tahu kalau kita sedang ada di posisi itu?
Apa Itu Second Choice?
"Second choice" secara harfiah berarti pilihan kedua. Dalam konteks hubungan, ini merujuk pada kondisi di mana seseorang tidak menjadi prioritas utama bagi pasangannya. Bisa jadi pasangan tetap bersama kamu, tapi sebenarnya hatinya masih terpaut dengan orang lain. Atau, dia hanya mendekatimu karena orang yang benar-benar dia inginkan tidak tersedia.
Tanda-Tanda Kamu Jadi Second Choice
1. Dia Hanya Datang Saat Butuh
Kamu jadi tempat curhat, tempat pelarian, atau hanya dihubungi saat dia sedang bosan atau merasa kesepian. Tapi saat kamu butuh dia? Dia sering nggak ada.
2. Sikapnya Gak Konsisten
Hari ini manis banget, besoknya dingin. Perhatian yang kamu terima, bisa berubah-ubah tanpa alasan yang jelas.
3. Dia Masih Belum Move On
Kalau dia masih sering cerita soal mantannya, atau diam-diam masih memantau mantan lewat media sosial, bisa jadi kamu cuma "pengganti sementara."
4. Hubungan Kalian Tidak Jelas Arahannya
Setiap kamu tanya soal masa depan atau status hubungan, jawabannya mengambang. Dia menghindar dari komitmen.
5. Kamu Merasa Selalu Berjuang Sendirian
Dalam hubungan yang sehat, usaha datang dari dua arah. Tapi kalau kamu merasa terus yang berjuang, bisa jadi kamu bukan prioritas utamanya.
Kenapa Bisa Terjebak Jadi Second Choice?
Banyak alasan kenapa seseorang bisa jadi second choice. Kadang karena pasanganmu belum sepenuhnya sembuh dari hubungan masa lalu. Kadang juga karena dia hanya ingin mengisi kekosongan tanpa benar-benar berniat serius. Atau bisa juga karena dia tidak sadar bahwa perilakunya menyakiti perasaanmu.
Yang jelas, hubungan seperti ini rentan menyakiti perasaan dan menurunkan harga diri. Menjadi pilihan kedua bukanlah posisi yang sehat dalam suatu hubungan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau kamu mulai merasa seperti second choice, yang pertama harus kamu lakukan adalah jujur pada diri sendiri. Tanyakan: apakah kamu bahagia dalam hubungan ini? Apakah kamu merasa dihargai?
Setelah itu, bicarakan dengan pasanganmu. Utarakan perasaanmu dengan tenang dan terbuka. Jika dia sungguh-sungguh, pasti mau berusaha dan memperbaiki sikapnya. Tapi kalau tidak ada usaha untuk memperbaiki, mungkin sudah waktunya untuk melangkah pergi.
Akhir Kata
Kamu berhak jadi prioritas, bukan cadangan. Dalam hubungan yang sehat, kamu akan merasa dicintai, dihargai, dan diperjuangkan. Jangan takut untuk meninggalkan hubungan yang membuatmu merasa "tidak cukup." Karena di luar sana, ada seseorang yang siap menempatkanmu sebagai pilihan pertama—bukan hanya opsi sementara.