Lari Dari Apa Nih? Ujian Hidup Atau Tanggung Jawab?
Dulu, Timun Mas lari dari raksasa. Bukan karena dia males, tapi karena nyawanya bener-bener terancam.
Dia bawa bekal: biji timun, jarum, dan terasi. Strategi bertahan hidup 101.
Tapi kamu? Lari dari komitmen.
Alasannya? “Belum siap,” “Fokus sama diri sendiri,” atau yang paling sering: “Takut gagal kayak hubungan orang tuaku.”
Timun Mas aja punya strategi, kamu malah cuma punya alasan.
Antara Dikejar Raksasa dan Dikejar Gebetan
Bedanya tipis.
Kalau Timun Mas lari karena takut dimakan, kamu lari karena takut ditanya: “Kita ini sebenernya apa?”
Gebetan: “Jadi, kita mau ke mana nih hubungan ini?”
Kamu: “Ke arah masing-masing.”
Wow. Deep. Tapi ngelesnya mulus banget.
Komitmen Itu Bukan Kutukan
Banyak yang mikir komitmen itu kayak jebakan. Begitu masuk, langsung terkurung, gak bisa main-main, gak bisa napas.
Padahal yang bikin sesak bukan komitmennya, tapi kamu yang nggak siap dari awal.
Timun Mas lari karena dia memang gak pernah daftar jadi makanan raksasa.
Kamu? Udah flirting, udah ngode, udah gandengan—tapi giliran ditanya serius malah ghosting.
Bekalmu Apa Kalau Dikejar Tanggung Jawab?
Timun Mas punya biji mentimun buat nanemin semak berduri. Kamu punya apa?
- Chat belum dibalas
- Janji ngambang
- “Kita liat nanti aja ya”
Komitmen gak harus langsung nikah, tapi minimal gak bikin orang digantung.
Kalau belum siap, ya jangan kasih harapan. Jangan jadi raksasa buat perasaan orang lain.
Penutup: Timun Mas Bisa Happy Ending, Kamu Juga Bisa (Kalau Gak Kabur Terus)
Timun Mas akhirnya selamat dan hidup damai.
Kamu pun bisa punya hubungan sehat, asalkan berani hadapin rasa takut dan belajar dewasa.
Jangan terus lari dari komitmen, karena kadang yang kamu kejar-kejar justru siap nemenin kamu bertumbuh, asal kamu berhenti... ngilang.