
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Skibidi adalah istilah bahasa gaul yang belakangan ramai digunakan di media sosial dan percakapan anak muda. Dalam konteks tertentu, kata skibidi dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap buruk, aneh, tidak masuk akal, atau memalukan. Penggunaannya sering muncul sebagai ekspresi spontan ketika melihat situasi yang terasa gagal, cringe, atau jauh dari ekspektasi. Meski terdengar unik dan lucu, makna skibidi sebenarnya cukup negatif tergantung konteks pemakaiannya.
Istilah ini tidak selalu memiliki arti harfiah yang jelas, namun lebih berfungsi sebagai penilaian emosional. Saat seseorang menyebut suatu hal sebagai skibidi, biasanya mereka sedang menunjukkan rasa kecewa, heran, atau penolakan secara tidak langsung.
Kata skibidi awalnya dikenal luas melalui budaya internet global, terutama dari video viral, meme, dan musik absurd yang beredar di platform seperti TikTok dan YouTube. Dari sana, kata ini mengalami pergeseran makna. Jika sebelumnya hanya terdengar sebagai kata tanpa arti, kini skibidi berkembang menjadi label untuk sesuatu yang dinilai buruk atau tidak layak.
Anak muda kemudian mengadaptasi istilah ini ke dalam percakapan sehari hari. Karena sifatnya fleksibel, skibidi bisa dipakai untuk menggambarkan banyak hal, mulai dari perilaku seseorang, hasil pekerjaan, hingga situasi yang dianggap gagal total.
Dalam percakapan santai, skibidi sering digunakan sebagai bentuk sindiran ringan. Misalnya ketika melihat hasil tugas yang asal asalan, seseorang bisa menyebutnya skibidi sebagai ungkapan ketidaksukaan. Kata ini juga sering muncul dalam komentar media sosial untuk mengekspresikan rasa tidak setuju tanpa harus menjelaskan panjang lebar.
Meski begitu, penggunaan skibidi perlu disesuaikan dengan situasi. Dalam lingkungan formal atau kepada orang yang tidak akrab, kata ini bisa dianggap tidak sopan atau merendahkan. Karena maknanya cenderung negatif, pemakaiannya tetap harus mempertimbangkan perasaan orang lain.
Skibidi mencerminkan bagaimana bahasa gaul berkembang mengikuti budaya digital. Kata kata yang awalnya tidak bermakna bisa berubah menjadi simbol penilaian sosial. Istilah ini juga menunjukkan kecenderungan anak muda untuk mengekspresikan kritik dengan cara singkat, unik, dan terkadang humoris.
Namun di balik kelucuannya, skibidi tetap membawa pesan penilaian. Jika digunakan berlebihan, kata ini bisa memperkuat budaya meremehkan atau mengejek. Oleh karena itu, memahami konteks dan dampaknya menjadi hal penting sebelum menggunakan istilah ini.
Pada akhirnya, skibidi bukan sekadar kata viral. Ia merupakan cerminan cara generasi muda berkomunikasi, menilai, dan bereaksi terhadap dunia di sekitarnya secara cepat dan ekspresif.