
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Bahasa gaul adalah bagian dari tren komunikasi yang terus berkembang di kalangan anak muda. Salah satu istilah yang semakin sering dipakai dalam interaksi digital ialah dry texter. Istilah ini merupakan sebutan bagi seseorang yang dianggap tidak seru ketika membalas pesan. Dry texter adalah gambaran dari gaya chatting yang cenderung singkat, dingin, dan tidak menimbulkan semangat dalam percakapan.
Dry texter ialah istilah kata gaul yang artinya chat garing. Seseorang yang disebut dry texter biasanya hanya membalas pesan dengan kata-kata pendek seperti “ok”, “ya”, atau “hmm”. Balasan yang terlalu singkat ini membuat percakapan terasa hambar dan sering kali membuat lawan bicara kehilangan minat untuk melanjutkan obrolan.
Ada beberapa ciri yang mudah dikenali dari dry texter. Pertama, mereka jarang menambahkan emotikon atau ekspresi dalam chat. Kedua, respons mereka sering terlambat dan minim inisiatif untuk membuka topik baru. Ketiga, isi balasan hanya bersifat responsif tanpa usaha menjaga kelancaran komunikasi. Ciri-ciri ini membuat suasana chatting terasa monoton.
Berinteraksi dengan dry texter sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Lawan bicara bisa merasa tidak dihargai, tidak dianggap penting, atau bahkan salah tingkah karena obrolan terasa hambar. Jika berlangsung lama, hal ini bisa menimbulkan jarak dalam hubungan, baik pertemanan maupun percintaan. Namun di sisi lain, tidak semua orang yang menjadi dry texter melakukannya karena sengaja, ada pula yang memang kurang terbiasa mengekspresikan diri lewat tulisan.
Istilah dry texter semakin populer karena sering dibicarakan di media sosial. Banyak orang yang membagikan pengalaman pribadi tentang chatting yang membosankan. Bahkan, muncul berbagai meme yang menggambarkan suasana chat garing sebagai bentuk humor ringan. Fenomena ini menunjukkan bahwa cara seseorang berkomunikasi di dunia digital sangat memengaruhi kenyamanan hubungan.
Dry texter merupakan istilah kata gaul yang artinya chat garing. Fenomena ini muncul seiring dengan maraknya komunikasi digital yang mengandalkan pesan singkat. Dengan memahami istilah ini, anak muda bisa lebih peka dalam menjaga kualitas percakapan agar hubungan tetap hangat dan menyenangkan.