
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Love burnout ialah istilah gaul yang menggambarkan kondisi saat seseorang merasa kelelahan dalam mencintai karena selalu memberikan usaha atau perhatian secara sepihak. Istilah ini sering dipakai anak muda untuk menjelaskan rasa lelah emosional akibat hubungan yang tidak seimbang. Seseorang yang mengalami love burnout biasanya terus memberi cinta, perhatian, dan pengorbanan, tetapi tidak mendapatkan balasan yang sama dari pasangannya. Lama-kelamaan, rasa cinta yang dulu penuh semangat berubah menjadi beban yang menguras energi dan perasaan.
Orang yang mengalami love burnout cenderung merasa tidak bersemangat dalam hubungan. Mereka mulai kehilangan minat untuk berinteraksi dengan pasangannya, bahkan bisa merasa hampa meskipun masih mencintai. Tanda lain yang umum adalah munculnya rasa sedih, kecewa, atau kesal karena semua usaha terasa sia-sia. Dalam beberapa kasus, love burnout juga membuat seseorang mempertanyakan apakah cintanya masih berarti. Mereka bisa merasa seperti berjalan sendiri dalam hubungan yang seharusnya dijalani berdua.
Selain itu, pelaku love burnout biasanya memiliki sifat overgiver, yaitu terlalu banyak memberi cinta tanpa memperhatikan batas diri. Akibatnya, mereka sering mengabaikan kebutuhan emosional sendiri dan fokus hanya pada pasangan. Padahal, hubungan yang sehat memerlukan keseimbangan antara memberi dan menerima cinta.
Untuk keluar dari fase love burnout, seseorang perlu belajar mengenali batas diri. Istirahat sejenak dari hubungan atau mengambil waktu untuk diri sendiri bisa membantu memulihkan perasaan. Komunikasi juga menjadi kunci penting agar pasangan memahami perasaan lelah yang dirasakan. Jika terus dipendam, rasa burnout bisa berubah menjadi dingin atau bahkan membuat hubungan berakhir tanpa penyelesaian yang sehat.
Selain itu, penting untuk belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, seseorang tidak akan terus berkorban secara berlebihan hanya demi mempertahankan cinta yang tidak seimbang. Love burnout bukan tanda bahwa seseorang lemah dalam mencintai, melainkan sinyal bahwa ia terlalu lama berjuang sendirian.