
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Emotional unavailability adalah istilah gaul yang menggambarkan kondisi ketika seseorang tidak mampu atau tidak siap untuk terbuka secara emosional dalam hubungan. Orang yang mengalami hal ini cenderung menjaga jarak secara perasaan, sulit mengungkapkan emosi, atau bahkan menolak kedekatan yang terlalu dalam. Fenomena ini sering terjadi tanpa disadari, baik dalam hubungan romantis, pertemanan, maupun keluarga.
Biasanya, emotional unavailability bukan karena seseorang tidak peduli, tetapi karena mereka memiliki dinding emosional yang terbentuk dari pengalaman masa lalu. Bisa jadi mereka pernah terluka, dikhianati, atau kehilangan kepercayaan terhadap orang lain. Akibatnya, mereka memilih menahan diri agar tidak kembali merasakan sakit yang sama.
Orang yang mengalami emotional unavailability umumnya sulit diajak bicara tentang hal yang bersifat emosional. Mereka lebih nyaman dengan percakapan ringan dan menghindari topik perasaan. Saat diajak membahas masa depan hubungan, mereka sering terlihat bingung, menjauh, atau malah mengganti topik.
Selain itu, mereka juga cenderung menampilkan sikap dingin atau tidak peduli, padahal sebenarnya mereka takut untuk terlalu terlibat secara emosional. Dalam beberapa kasus, seseorang bisa tampak perhatian di awal hubungan, namun perlahan menjauh ketika hubungan mulai terasa serius. Sikap ini membuat pasangan mereka merasa tidak cukup dicintai atau tidak dianggap penting.
Menghadapi seseorang yang mengalami emotional unavailability tidaklah mudah, karena memerlukan kesabaran dan empati. Langkah pertama adalah memahami bahwa sikap mereka bukan karena tidak peduli, melainkan karena mereka takut terluka. Komunikasi yang jujur dan perlahan bisa membantu mereka merasa aman untuk mulai terbuka.
Namun, penting juga untuk tidak memaksakan diri. Jika hubungan terasa terlalu berat atau membuatmu kehilangan keseimbangan emosional, berikan batas yang sehat. Setiap orang berhak mendapat hubungan yang saling terbuka dan saling memahami.