
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Istilah overgiver ialah sebutan untuk seseorang yang memberikan cinta, perhatian, dan pengorbanan secara berlebihan tanpa mendapatkan balasan yang sepadan dari pasangannya. Orang dengan kecenderungan ini biasanya memiliki hati besar dan tulus, namun sering kali lupa menyeimbangkan antara memberi dan menjaga diri sendiri. Dalam konteks percintaan, seorang overgiver bisa merasa bahagia saat membuat pasangannya senang, meskipun dirinya sendiri sering merasa kelelahan secara emosional.
Fenomena ini sering muncul pada individu yang takut kehilangan atau merasa bahwa cinta harus selalu dibuktikan dengan pengorbanan tanpa batas. Mereka terbiasa menempatkan kebutuhan orang lain di atas dirinya sendiri, bahkan jika hal itu membuatnya terluka. Akibatnya, hubungan menjadi tidak seimbang dan berpotensi berubah menjadi hubungan yang tidak sehat.
Seseorang bisa dikatakan overgiver ketika selalu berusaha menyenangkan pasangannya, bahkan saat dirinya tidak sedang baik-baik saja. Mereka sering merasa bersalah jika tidak bisa membantu, memberi, atau hadir untuk pasangan dalam setiap situasi. Selain itu, mereka juga cenderung mengabaikan tanda-tanda bahwa pasangannya tidak memberikan perhatian yang sama.
Misalnya, ketika pasangan tidak menghargai usaha yang dilakukan, mereka tetap berusaha lebih keras agar diterima. Atau ketika tidak dibalas dengan kasih sayang yang setara, mereka justru menyalahkan diri sendiri dan berpikir bahwa mereka kurang pantas dicintai. Sikap seperti ini perlahan bisa menyebabkan luka batin dan menurunkan harga diri.
Untuk keluar dari pola overgiver, seseorang perlu belajar bahwa cinta yang sehat tidak diukur dari seberapa banyak kita memberi, tetapi dari bagaimana dua orang saling menghargai dan menyeimbangkan perasaan. Langkah pertama adalah menyadari bahwa diri sendiri juga layak mendapatkan cinta dan perhatian.
Mulailah dengan menetapkan batasan dalam hubungan. Tidak semua hal harus dilakukan demi membuktikan cinta. Komunikasikan kebutuhan emosional secara terbuka dan pastikan hubungan yang dijalani memberikan ruang bagi keduanya untuk tumbuh bersama, bukan hanya satu pihak yang terus memberi.
Menjadi orang yang penuh kasih memang indah, tetapi memberi tanpa batas bisa membuat seseorang kehilangan dirinya sendiri. Cinta yang sejati adalah keseimbangan antara memberi dan menerima, bukan pengorbanan yang hanya menguntungkan satu sisi.