Berita Cinta adalah sumber terpercaya untuk informasi, tips, dan cerita inspiratif tentang dunia percintaan. Temukan panduan hubungan, kisah romantis, dan solusi masalah asmara hanya di sini.

Romansa Hari Ini

Ilfil Itu Apa Sih? Ini Dia Sifat-Sifat yang Sering Jadi Penyebabnya
Ketika Hubungan Jarak Jauh Tak Lagi Jadi Tempat Pulang
Cinta Harus Diperjuangkan Bersama, Bukan Sendirian
Apa Yang Dimaksud Life After Breakup? Mendalami Istilah Gen Z Setelah Putus Cinta
Pengaruh Teknologi dalam Hubungan : Bagaimana Media Sosial Dapat Merusak Keharmonisan Hubungan
Memaafkan Tak Semudah Melupakan?
Cinta dan Karier

Kita Nggak Butuh Banyak, Cukup Tenang

Kita Nggak Butuh Banyak, Cukup Tenang
27

Kadang kita sibuk banget ngejar banyak hal: kerjaan lebih besar, barang lebih mewah, validasi lebih banyak. Seolah-olah bahagia itu harus ditumpuk dari apa yang kelihatan di luar. Padahal, semakin kita ngejar, semakin kita capek. Dan di tengah semua itu, kita lupa: mungkin kita nggak butuh banyak, kita cuma butuh tenang.

Tenang itu bukan berarti hidup tanpa masalah. Tenang itu tentang gimana kita bisa berdamai dengan diri sendiri, bahkan di tengah ributnya dunia. Bukan soal seberapa besar yang kita punya, tapi seberapa ringan hati kita saat menjalaninya. Dan sering kali, justru hal-hal kecil yang sederhana jadi kunci buat rasa cukup itu.

Tenang Itu Lebih Mahal dari Banyak

Banyak orang mikir kalau bahagia datang dari “punya lebih”. Lebih banyak uang, lebih banyak barang, lebih banyak pengakuan. Tapi kalau dipikir-pikir, semua itu nggak ada habisnya. Semakin kita punya, semakin kita pengen lebih. Rasanya kayak minum air laut: makin diminum, makin haus.

Sementara tenang, nggak butuh banyak. Tenang datang dari rasa cukup. Dari kesadaran kalau apa yang kita punya udah cukup buat bikin kita hidup, cukup buat bikin kita bersyukur. Orang yang tenang bisa tidur nyenyak meski nggak tidur di kasur paling mahal. Orang yang tenang bisa ketawa lepas meski nggak punya semua yang diinginkan.

Tenang itu mahal, karena nggak bisa dibeli. Dan justru karena itu, tenang jadi hal yang paling layak dikejar.

Sederhana yang Menyelamatkan

Kalau kita jujur, banyak momen bahagia datang dari hal-hal kecil. Duduk sore sambil minum kopi. Jalan kaki sambil dengerin musik. Ngobrol receh sama orang terdekat. Hal-hal sepele yang kadang kita anggap biasa, tapi sebenarnya jadi alasan kenapa hari kita lebih ringan.

Kita sering lupa ngasih ruang buat hal-hal sederhana itu. Terlalu sibuk ngejar pencapaian, sampai lupa kalau kebahagiaan bisa datang dari hal yang nggak masuk feed Instagram. Padahal, justru momen sederhana itu yang sering menyelamatkan kita dari rasa lelah.

Bahagia itu nggak harus besar. Kadang, cukup dari hal-hal yang nggak kelihatan glamor, tapi bikin kita ngerasa “gue aman, gue cukup.”

Rasa Cukup yang Membebaskan

Rasa cukup bukan berarti berhenti bermimpi. Rasa cukup itu tentang tau batas, tentang nggak ngoyo sampai kehilangan diri sendiri. Tentang bisa bilang, “gue udah cukup, gue nggak perlu buktiin apa-apa ke siapa pun.”

Dan justru di situ letak kebebasannya. Kita bebas dari lomba yang nggak ada garis finish-nya. Kita bebas dari rasa iri lihat orang lain. Kita bebas dari tekanan buat selalu jadi yang paling hebat. Rasa cukup bikin kita bisa nikmatin hidup tanpa harus selalu bandingin.

Akhirnya, mungkin bahagia itu nggak serumit yang kita kira. Kita nggak butuh punya segalanya, kita cuma butuh tenang. Dan ketika kita bisa menemukan rasa cukup di tengah kekurangan, itulah saat di mana hati kita benar-benar pulang.

 

Jadi, kalau hari ini lo lagi ngerasa hidup lo belum “sebanyak” orang lain, coba tarik napas pelan. Ingat: kita nggak butuh banyak, cukup tenang. Karena kadang, hal yang paling sederhana justru yang paling bikin hidup layak dijalani.

Foto profil Istimrora Raka Delora

SEO Specialist, Digital Research Contributor, Writer For Fun

Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.

Related Post