Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
hubungan HTS alias Hubungan Tanpa Status udah jadi istilah yang akrab banget di telinga Gen Z. Banyak yang nyaman ada di fase ini karena katanya “ngalir aja dulu.” Tapi... gimana kalau udah HTS, nggak ada kepastian, tapi dia mulai nuntut ini-itu kayak kalian pacaran resmi?
Yes, ini dia konflik yang sering bikin banyak orang bingung, capek, dan akhirnya ngerasa digantungin.
HTS sejatinya hubungan abu-abu. Kalian dekat, saling perhatian, bahkan mungkin udah sering jalan berdua dan tahu keluarga masing-masing. Tapi ketika ditanya, “Kita ini apa?” jawabannya seringkali, “Teman spesial aja,” atau yang lebih klise, “Kita nikmati aja dulu prosesnya.”
Tapi di balik itu semua, muncul tuntutan-tuntutan yang kadang bikin gerah:
Tanpa status tapi minta komitmen? Ini hubungan atau kontrak eksklusif sepihak?
Masalah utama dari HTS yang penuh tuntutan adalah: tidak ada kejelasan. Di satu sisi kamu merasa diikat, tapi di sisi lain kamu juga nggak punya hak penuh untuk menuntut balik. Ketimpangan ini bisa bikin salah satu pihak ngerasa gak dihargai, atau dimanfaatkan secara emosional.
Hubungan yang sehat itu butuh komunikasi yang jujur dan kesepakatan dari dua sisi, bukan cuma “kita jalani aja” tapi tiap hari bawa drama kayak sinetron jam prime time.