Pernah gak sih ngerasa kayak kamu udah kasih segalanya—perhatian, waktu, tenaga, bahkan perasaan—tapi dia cuma muncul dan bersikap manis kalau lagi ada maunya? Sisanya? Kamu kayak transparan, gak dianggap.
Kalau kamu ada di situasi ini, mungkin kamu sedang berada di hubungan yang timpang. Hubungan yang sehat itu dua arah, bukan kamu terus yang ngejar, sementara dia cuma nyari kamu pas butuh support system, pinjaman semangat, atau bahkan tempat curhat doang.
Tanda-Tanda Kamu Cuma Jadi ‘Cadangan Emosi’
- Cuma Dihubungi Pas Dia Lagi Butuh. Lagi down, galau, atau kesepian, baru deh kamu dicari. Tapi pas kamu butuh dia? Ghosting.
- Perhatian Cuma Sepihak. Kamu mikirin dia tiap hari, tapi dia bahkan lupa ulang tahun kamu.
- Gak Pernah Prioritaskan Kamu. Janjian sering batal, chat dibales lama, dan gak pernah ada effort buat ketemu atau ngobrol lebih dalam.
- Sweet Talk Tapi Gak Konsisten. Omongannya manis, tapi sikapnya gak pernah selaras.
Kalau kamu udah effort sepenuh hati tapi yang kamu terima cuma perhatian musiman, itu bukan cinta yang tulus. Bisa jadi, kamu cuma dijadikan pelarian atau tempat nyaman sementara dia gak sendirian.
Worth It Gak Sih Diperjuangkan?
Jawabannya tergantung kamu. Tapi tanya ke diri sendiri: kamu bahagia gak? Capek gak sih jadi satu-satunya yang berjuang? Cinta itu bukan cuma tentang sabar atau bertahan, tapi juga tentang saling memperjuangkan. Kalau kamu terus-menerus ngasih tapi gak pernah diberi, itu bukan hubungan, itu pengorbanan sepihak.
Apa yang Bisa Dilakuin?
- Tarik Jarak Dulu. Lihat respon dia kalau kamu berhenti effort. Kalau dia cuek? Fix, dia gak pernah benar-benar niat.
- Komunikasikan. Ajak bicara jujur, tanpa nyerang. Sampaikan apa yang kamu rasakan.
- Fokus ke Diri Sendiri. Jangan sampai hubungan kayak gini bikin kamu kehilangan harga diri. Kamu pantas dicintai, bukan dimanfaatkan.