Cinta kadang datang di waktu dan tempat yang nggak bisa diprediksi. Salah satunya, saat kita tiba-tiba merasa nyaman, nyambung, bahkan jatuh hati… ke mantan dari teman sendiri. Mungkin awalnya cuma ngobrol biasa, atau sering cerita soal masa lalu mereka. Tapi, dari situ justru tumbuh rasa yang nggak bisa dibendung.
Sayangnya, hubungan kayak gini bukan cuma soal kamu dan dia. Ada pihak lain yang pasti ikut terdampak—mantan yang juga temanmu sendiri.
Dilema antara Jujur atau Menyimpan
Situasi ini memang rumit. Kamu bisa merasa bersalah, takut dianggap “nusuk dari belakang,” atau malah dikira nggak punya kode etik pertemanan. Tapi di sisi lain, kamu juga punya hak buat bahagia.
Kalau hubungan ini kamu anggap serius, sebaiknya nggak dijalani diam-diam. Jujur lebih baik daripada bikin gosip makin liar. Walaupun nggak semua orang bisa terima dengan mudah, kejujuran bisa jadi bentuk penghormatan terhadap temanmu.
Reaksi Teman Bisa Macam-Macam
Jangan berharap semua teman bakal langsung support. Ada yang bisa nerima dengan santai karena udah move on, tapi ada juga yang merasa kecewa, tersinggung, atau bahkan menjauh. Hal ini wajar karena tiap orang punya cara sendiri dalam menghadapi perasaan lama.
Yang penting, kamu siap dengan segala kemungkinan. Kalau kamu tetap memutuskan jalanin hubungan itu, pastikan kamu dan pasangan saling terbuka dan paham posisi masing-masing.
Apa Emang Layak Diperjuangkan?
Sebelum kamu melangkah lebih jauh, coba tanya ke diri sendiri:
- Apakah ini cuma rasa sesaat atau emang cinta yang tulus?
- Siap gak kehilangan pertemanan demi hubungan ini?
- Apakah pasangan barumu juga serius atau cuma pelarian?
Kalau jawabannya jelas dan kamu yakin ini cinta yang pantas diperjuangkan, silakan jalanin. Tapi kalau masih ragu, sebaiknya pikir ulang. Jangan sampai kamu menyesal karena bertindak impulsif.