
Ade Rahmad Suprasetya
FreelanceMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Tarik napas panjang, dan biarkan dirimu tenggelam... Rasakan sensasi waktu yang melambat, membawa kita mundur tepat ke tanggal 28 Oktober 2015. Pagi itu, jam baru menunjukkan pukul enam, dan di luar, suara hujan deras menjadi selimut kedua yang menenangkan. Kau tidak perlu membuka mata lebar-lebar. Dengarkan saja. Dinding tebal kamar menahan dingin, tapi aroma basah tanah dan kayu tetap tercium lembut. Dan dari kejauhan, kau dengar suara lembut Ibumu: "Hari ini enggak usah sekolah, di rumah saja." Seketika, beban di pundakmu hilang. Tarik selimutmu erat-erat ke dagu, nikmati kehangatan yang membuai. Ini adalah surga kecilmu.
Biarkan dirimu terlelap lagi, hingga perlahan kau tersadar saat jam delapan. Dinginnya udara pukul delapan terasa segar di kulitmu. Sekarang, perlahan kau bangkit, berjalan ke jendela. Sentuhlah kaca yang berembun itu. Kau lihat hujan masih tak berhenti, menciptakan tirai air yang memisahkanmu dari dunia luar. Kau biarkan mata dan pikiranmu kosong sejenak, hanya menikmati tetesan yang berlomba. Setelah itu, perlahan kau bergerak ke ruang tengah. Televisi sudah menyala. Di sana, di depanmu, ada sarapan hangat buatan Ibu, ditemani tawa konyol dari TV: SpongeBob di Global TV.
Saat itu, di momen itu, kita tidak mengenal beban. Tidak ada depresi, tidak ada kecemasan tentang kerasnya hidup yang menunggu di depan. Yang ada hanyalah janji-janji masa depan yang cerah dan cita-cita sederhana tentang menjadi dewasa. Rasakan kedamaian itu merasuk. Kau aman, kau dicintai, dan dunia saat itu terasa adil. Biarkan dirimu tinggal sejenak di tanggal 28 Oktober 2015, di dalam selimut kenyamanan itu.