
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Istilah rebound ialah kondisi ketika seseorang menjalin hubungan baru hanya untuk melupakan mantan. Fenomena ini cukup sering terjadi, terutama setelah seseorang mengalami putus cinta yang menyakitkan. Alih-alih menenangkan diri atau menyembuhkan luka hati terlebih dahulu, mereka justru mencari pasangan baru agar rasa sedih bisa cepat tergantikan dengan kebahagiaan semu.
Dalam dunia percintaan anak muda, rebound sering dianggap sebagai cara instan untuk “move on”. Namun, sebenarnya hubungan semacam ini tidak selalu sehat. Orang yang berada dalam fase rebound biasanya belum benar-benar sembuh dari hubungan sebelumnya, sehingga perasaan yang mereka berikan pada pasangan baru seringkali tidak sepenuhnya tulus.
Banyak faktor yang mendorong seseorang terjebak dalam hubungan rebound. Salah satunya adalah rasa kesepian yang muncul setelah putus cinta. Kehilangan seseorang yang dulu selalu ada bisa menimbulkan kekosongan emosional yang ingin segera diisi. Selain itu, beberapa orang melakukan rebound sebagai bentuk pembuktian bahwa mereka masih menarik dan layak dicintai.
Ada juga yang menggunakan hubungan baru untuk membuat mantan cemburu atau sekadar mencari pengalihan agar tidak terus memikirkan masa lalu. Sayangnya, cara ini sering berujung pada luka baru, baik bagi diri sendiri maupun pasangan barunya.
Hubungan rebound bisa terasa menyenangkan di awal karena ada perhatian baru yang menenangkan hati. Namun, ketika emosi mulai stabil, seseorang mungkin menyadari bahwa hubungan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Rasa cinta bisa cepat pudar karena tujuan awalnya bukan untuk menjalin hubungan serius, melainkan untuk melupakan seseorang.
Pasangan yang menjadi “tempat pelarian” juga bisa merasa tersakiti ketika tahu bahwa dirinya hanya dijadikan pelampiasan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang baru putus untuk memberi waktu pada diri sendiri sebelum memulai hubungan baru.
Jika ingin menjalin cinta yang sehat, pastikan hubungan dimulai dengan perasaan yang jujur, bukan karena ingin menutupi luka lama. Sebab cinta sejati tidak tumbuh dari pelarian, melainkan dari hati yang sudah benar-benar siap mencintai kembali.