
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Istilah cut off adalah ungkapan gaul yang menggambarkan tindakan memutus semua bentuk komunikasi dan interaksi dengan seseorang secara tiba-tiba maupun terencana. Cut off merupakan langkah tegas yang biasanya dilakukan ketika seseorang merasa hubungan itu tidak lagi sehat, melelahkan, atau membawa dampak negatif bagi kesejahteraan emosional. Dalam dunia pertemanan dan percintaan masa kini, istilah ini semakin populer karena banyak orang mulai berani menetapkan batasan untuk melindungi diri.
Cut off menggambarkan keputusan berani untuk berhenti berhubungan sepenuhnya dengan seseorang yang sebelumnya memiliki kedekatan. Keputusan ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti hubungan yang toxic, sikap manipulatif, kurangnya respek, atau kehadiran pihak yang terus membuat mental tidak stabil. Anak muda menggunakan istilah ini untuk menunjukkan bahwa mereka sudah tidak ingin lagi mempertahankan hubungan yang menguras energi.
Ada banyak hal yang menjadi pemicu tindakan cut off. Beberapa orang melakukannya setelah berkali-kali memberi kesempatan namun tidak ada perubahan. Ada juga yang memilih cut off karena menyadari bahwa mempertahankan hubungan tersebut hanya membuat mereka semakin lelah secara emosional. Faktor lain seperti pengkhianatan, ketidakjujuran, dan perlakuan yang meremehkan juga sering membuat seseorang mengambil langkah ini sebagai bentuk perlindungan diri.
Meskipun terdengar drastis, cut off bisa membawa dampak baik bagi kesehatan mental. Dengan memutus hubungan yang tidak sehat, seseorang memperoleh ruang untuk bernafas dan fokus pada diri sendiri. Mereka juga dapat mulai membangun rutinitas baru yang lebih damai tanpa drama atau tekanan. Banyak orang merasa lebih lega setelah mengambil keputusan ini karena akhirnya bisa keluar dari lingkaran yang toxic.
Di sisi lain, cut off juga bisa menimbulkan emosi campur aduk. Beberapa orang mungkin merasa bersalah, sedih, atau kehilangan arah karena hubungan tersebut sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Rasa hampa ini biasanya bersifat sementara, namun tetap perlu dihadapi dengan cara yang sehat, misalnya dengan bercerita kepada teman dekat atau menulis jurnal.
Jika seseorang merasa perlu melakukan cut off, penting untuk melakukannya dengan kesadaran penuh. Artinya mereka memahami alasan di balik keputusan tersebut dan menyiapkan diri menghadapi konsekuensinya. Menghapus kontak, berhenti melihat media sosial orang tersebut, dan fokus pada penyembuhan diri adalah langkah yang membantu proses pemulihan.
Cut off ialah tindakan yang tegas namun sering diperlukan demi menjaga kesehatan emosional. Dengan memahami alasan dan prosesnya, seseorang dapat melindungi diri sekaligus membuka ruang untuk hubungan yang lebih sehat di masa depan.