Ambar Arum Putri Hapsari
mahasiswa Universitas STEKOM, BERITA CINTAMenulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
221
Dulu, ada kisah tentang Bandung Bondowoso yang cinta mati sama Roro Jonggrang. Demi dapetin hati sang pujaan, dia rela bikin seribu candi cuma dalam satu malam. Pake tenaga jin, iya. Tapi tetep aja: niatnya segigih itu.
Sekarang?
Dikirim seribu chat di WhatsApp, yang dibales cuma:
"Hehe," "iya," atau parahnya... centang biru doang.
Apa kita terlalu berharap pada cinta zaman sekarang, yang bahkan effort-nya gak sebanding sama cowok zaman legenda?
Bandung Bondowoso Zaman Now: Ngegas Di Awal, Hilang Tanpa Alasan
Zaman dulu, perjuangan cinta itu kelihatan. Kalau mau dapetin hati seseorang, ya harus kerja keras. Sekarang?
Cowok (atau cewek) nge-chat duluan, ngajak kenalan, sok perhatian, tiba-tiba ilang kayak jin di cerita rakyat.
Mungkin mereka pikir udah cukup bikin "candi" pake 3x emoji love dan story Spotify galau.
Padahal, zaman Roro Jonggrang, cowok harus bikin ribuan candi. Sekarang? Dapet "iya" di DM aja udah ngerasa pacaran.
Roro Jonggrang Punya Standar Tinggi, Kamu Juga Boleh Kok!
Yes, Roro Jonggrang mungkin tega: dia gak suka, tapi dikasih PR segede itu. Tapi lihat sisi lainnya — dia punya standar, dan dia gak gampang luluh cuma karena kata-kata manis.
Kamu juga boleh!
Kalau dia nggak bisa konsisten, effort-nya cuma di awal doang, dan lebih jago main kode daripada komunikasi... ya gak usah dipaksain.
Cinta sehat itu nggak rumit, dan nggak bikin kamu overthinking tiap malam kayak nunggu balasan "udah makan belum?"
Jadi... Worth It Gak Nih, Nungguin "Candi" dari Dia?
Kalau kamu udah kirim seribu pesan, seribu perhatian, seribu maaf, tapi gak dihargai...
Yakin mau jadi Bandung Bondowoso versi modern, yang bikin candi buat orang yang bahkan gak niat jadi Roro Jonggrang?
