
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Dalam setiap hubungan — entah itu persahabatan, keluarga, atau percintaan — kompromi adalah hal yang wajar. Namun, ketika seseorang terus-menerus mengorbankan dirinya demi menyenangkan orang lain, itulah yang disebut dengan people pleasing. Fenomena ini sering kali terjadi tanpa disadari, berkembang menjadi pola kebiasaan yang justru merugikan diri sendiri.
People pleasing adalah kecenderungan untuk selalu berusaha membuat orang lain senang, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan, keinginan, atau prinsip pribadi. Bagi seorang people pleaser, rasa takut ditolak atau mengecewakan orang lain lebih besar daripada kebutuhan untuk memperjuangkan dirinya sendiri.
Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang menjadi people pleaser. Beberapa di antaranya adalah:
Meskipun terlihat 'baik' di permukaan, kebiasaan selalu mengalah membawa dampak negatif jangka panjang, seperti:
Meskipun sulit untuk berhenti menjadi people pleaser, perubahan tersebut sangat mungkin untuk terjadi. Beberapa langkah awal yang bisa diambil antara lain:
Daripada menjadi tembok pemisah, batasan yang sehat justru berperan sebagai jembatan untuk membangun hubungan yang lebih jujur dan harmonis.
Penutup
Selalu mengalah demi orang lain mungkin terasa seperti bentuk cinta atau pengabdian, tetapi ketika itu menjadi kebiasaan yang merugikan diri sendiri, hubungan yang terbangun tidak lagi sehat. Menghargai kebutuhan pribadi bukan berarti menjadi egois — itu justru landasan untuk membangun hubungan yang lebih autentik, setara, dan berkelanjutan.