
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Closure adalah istilah gaul yang menggambarkan momen penutup dalam sebuah hubungan. Bukan sekadar perpisahan, tapi lebih ke proses memahami dan menerima alasan mengapa hubungan itu harus berakhir. Banyak orang mencari closure agar hati terasa lebih tenang dan tidak terus-menerus kepikiran tentang masa lalu.
Dalam dunia percintaan, closure menjadi titik akhir yang membantu seseorang berdamai dengan kenyataan. Kadang closure datang lewat percakapan terakhir, kadang juga lewat kesadaran diri tanpa harus bertemu lagi. Tujuannya sama, yaitu menutup luka dengan cara yang sehat agar bisa benar-benar melangkah maju.
Banyak orang sulit move on bukan karena masih cinta, tapi karena tidak punya closure yang jelas. Tanpa adanya penutup yang tegas, seseorang bisa terus memutar ulang kenangan lama dan bertanya-tanya di kepalanya tentang apa yang salah. Closure membantu memutus lingkaran itu dengan memberikan pemahaman bahwa setiap hubungan punya akhirnya sendiri.
Selain itu, closure juga menjadi bentuk penghormatan terhadap diri sendiri. Dengan mencari kejelasan, kamu sedang berusaha memberi ruang bagi hati untuk sembuh. Ini bukan tentang menyalahkan siapa pun, tapi tentang mengakui bahwa kisah kalian memang sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang.
Closure tidak selalu harus datang dari orang lain. Terkadang, kamu bisa menciptakannya sendiri lewat refleksi dan penerimaan. Menulis surat yang tidak perlu dikirim, berbicara jujur pada diri sendiri, atau bahkan menangis bisa menjadi bentuk closure yang personal.
Namun jika memungkinkan, komunikasi terakhir dengan mantan pasangan bisa membantu meredakan pertanyaan yang belum terjawab. Yang penting, lakukan dengan hati tenang dan tanpa harapan untuk kembali. Closure bukan tentang membuka pintu lama, tapi menutupnya dengan lembut agar kamu bisa melangkah ke babak baru.