Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
0
Breadcrumbing adalah Tindakan Memberi Harapan Tanpa Niat Serius
Breadcrumbing ialah istilah gaul yang menggambarkan perilaku seseorang yang memberi perhatian kecil atau sinyal romantis kepada orang lain tanpa memiliki niat untuk menjalin hubungan serius. Perilaku ini sering dilakukan agar orang yang diberi perhatian tetap “tersangkut” secara emosional, meskipun tidak ada kejelasan arah hubungan. Fenomena ini semakin sering dibahas di kalangan anak muda karena banyak yang tanpa sadar menjadi korban atau pelaku breadcrumbing di era digital sekarang.
Asal-Usul dan Makna Breadcrumbing
Istilah breadcrumbing berasal dari kata “breadcrumb” yang berarti remah roti. Dalam cerita dongeng klasik, remah roti digunakan untuk menandai jalan pulang. Dalam konteks percintaan, istilah ini menggambarkan tindakan memberi “remah-remah perhatian” agar seseorang tetap mengikuti, padahal tidak pernah benar-benar dipimpin menuju tujuan yang jelas. Di media sosial, breadcrumbing sering dikaitkan dengan perilaku seperti membalas pesan sesekali, memberikan like di unggahan, atau menanyakan kabar hanya untuk menjaga hubungan tetap “hidup” tanpa komitmen.
Dampak Breadcrumbing terhadap Emosi dan Hubungan
Menjadi korban breadcrumbing bisa membuat seseorang bingung dan kelelahan secara emosional. Orang yang berharap akan hubungan yang lebih serius justru terus digantung dalam ketidakpastian. Mereka merasa dihargai di satu sisi karena masih diberi perhatian, namun di sisi lain merasa kecewa karena tidak pernah mendapatkan kepastian. Dalam jangka panjang, perilaku ini dapat mengurangi rasa percaya diri dan membuat seseorang lebih sulit mempercayai orang lain di masa depan.
Cara Menghindari dan Menyikapi Breadcrumbing
Untuk menghindari breadcrumbing, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal. Jika seseorang hanya memberi perhatian sesekali tanpa menunjukkan usaha nyata untuk mengenal lebih dalam, besar kemungkinan ia hanya ingin bermain aman tanpa komitmen. Jangan takut untuk menanyakan kejelasan hubungan dan berani mengambil langkah mundur jika dirasa tidak sehat. Hubungan yang baik seharusnya dibangun di atas komunikasi yang jelas, bukan remah-remah perhatian yang menyesatkan.
