
Menulis di Beritacinta, saya berbagi cerita, tips, dan inspirasi seputar cinta dan hubungan. Semoga tulisan-tulisan di sini bisa menemani dan memberi warna di perjalanan cinta kamu.
Kata orang, langkah pertama buat move on itu unfollow. Hapus jejak, bersihin galeri, blokir biar nggak lihat update-nya lagi. Tapi kenapa ya, hati masih terasa ramai dengan kenangan yang nggak bisa dihapus semudah itu?.
Di era digital kayak sekarang, move on nggak sesederhana “nggak ketemu lagi”. Algoritma media sosial seolah ngetawain kita — FYP-nya masih muncul wajahnya, rekomendasi Spotify-nya masih lagu yang dulu sering dikirim dia.
Dulu setiap detik bisa lihat aktivitasnya lewat story, sekarang cuma bisa nebak-nebak lewat postingan samar atau kode-kode di caption.Baru niat move on, eh, muncul lagi wajah dia di FYP!!.
Tapi sebenernya, nggak apa-apa kalau kamu masih kepo. Rasa penasaran itu manusiawi. Kadang kita nggak benar-benar mau tahu tentang dia, kita cuma kangen versi diri kita yang dulu bahagia bareng dia. Dan itu wajar. Namanya juga proses. Nggak ada yang bisa sembuh dalam semalam — apalagi dari sesuatu yang pernah bikin nyaman.
Sampai akhirnya, kamu bakal sadar: move on bukan soal siapa yang duluan lupa, tapi siapa yang akhirnya lebih damai. Karena kalau hatimu udah tenang, nama dia cuma tinggal cerita — bukan luka.